x

Mengarang Lagu Bersama Tuhan, Kisah Nyata di Balik Lagu “Yesus Sahabat Terindah”

waktu baca 5 menit
Kamis, 27 Jan 2022 02:34 744 Jandri Tumangger

Pernahkah Anda mengarang lagu bersama Tuhan?

Seorang Bernama Joseph Medlicott Scriven lahir di Irlandia tgl 10 September 1819 dalam keluarga yang berada.

Ia lulus dari Trinity College di Dublin dengan gelar BA.

Pada tahun 1845 dia akan menikah dengan seorang gadis Irlandia, akan tetapi gadis tunangan Joseph Scriven mengalami kecelakaan.

Peristiwa tragis itu terjadi satu hari sebelum pernikahannya.

Baca juga: 5 Cara agar Anda Mampu Mengatasi Patah Hati

Tunangannya jatuh dari kuda ketika melintasi jembatan dan tenggelam di sungai Bann.

Sedangkan Joseph berdiri menunggu di sisi lain. Pemuda yang malang itu tentunya merasa patah hati.

Mungkin peristiwa yang menyedihkan itu membuat Joseph pindah ke salah satu agama Kristen ekstrim yang baru saja didirikan di Dublin ‘Plymounth Brethern’.

Baca juga: 4 Cara menyikapi penolakan

Hal ini menjadi masalah baru bagi Joseph, karena tidak disetujui oleh pihak keluarganya.

Dalam kesedihan-nya ia pindah ke Kanada dan menjadi seorang guru.

Mula-mula di sekolah, kemudian sebagai pendidik khusus (tutor) untuk anak-anak di keluarga Pengelly yang kaya, dekat Bewdley.

Baca juga: Cinta Pada Pandangan Pertama

Sekali lagi Joseph Scriven bertunangan dengan saudara dari keluarga Pengelly yang bernama Eliza Catherine Roche.

Namun kembali kekasih nya ini meninggal karena penyakit radang paru-paru, tak lama sebelum pernikahan mereka.

Dalam kesedihan yang sangat dalam ini, ia menyingkir dari tempat ramai dan tinggal seorang diri di sebuah pondok di Ontario Kanada.

Baca juga: Aku Melihat Yesus

Yang ia lakukan adalah hidup dengan sangat sederhana,menolong anak anak yatim, bekerja sebagai tukang kayu sukarela bagi para janda yang berkekurangan.

Terhitung 10 tahun setelah ia pindah ke Kanada, ibunya yang di Irlandia sakit keras.

Ia tidak dapat pulang, namun ia dapat akal untuk menghibur ibunya yaitu melalui sebuah lagu.

Baca juga: Alasan Para Murid Yesus Berani Martir (bag 2)

Lagu yang berjudul “Yesus kawan Yang Sejati” (What A friend We Have In Jesus).

Satu Salinan ia kirim kepada ibunya, dan satu salinan lagi ia simpan dan segera melupakannya.

Beberapa tahun kemudian joseph Scriven jatuh sakit, tetangga yang merawatnya menemukan salinan lagu tadi dan bertanya apakah dia yang membuat syair lagu itu?

Lalu Joseph Scriven menjawab, ya “Tuhan dan saya mengerjakannya bersama sama.”

Baca juga: TUHAN TERINGAT

Tidak lama kemudian Joseph ditemukan meninggal di luar rumah karena ia pergi keluar tanpa se-pengetahuan teman yang menjaganya.

Penyebab kematiannya tidak ada yang tahu sampai sekarang. Kecelakaan atau bunuh diri?

Apakah Joseph Scriven terantuk, disebabkan oleh pikiran dan tubuhnya yang sudah lemah?

Apakah ia keluar untuk menikmati kesejukan malam, lalu terpeleset ke dalam kali?

Baca juga: Ini Dosa Pertama dan Terakhir Disebut di Alkitab

Ataukah kesedihan nya yang membuat dia depresi dan mendorong dia untuk bunuh diri dengan mati tenggelam? Tak seorang pun yang tahu pasti.

Namun para teman dan tetangga Joseph Scriven tahu pasti bahwa dia seorang yang baik hati.

Walau sikap dan kelakuannya sering aneh, namun ia selalu berusaha menolong rakyat miskin.

Baca juga: SORGA DAN PEREMPUAN

Maka mereka mendirikan sebuah tugu peringatan di pinggir jalan raya dekat danau Ontario dengan kata-kata:

“Enam kilometer dari sini, di pemakaman Pengally, terbaring si murah hati dan penyair lagu di Port Hope, 1857”.

Sedikit sekali orang dari tempat lain yang pernah melihat tugu peringatan Joseph Medlicott Scriven.

Tetapi sudah jutaan orang di seluruh dunia menyanyikan ‘Lagu Penghiburan Karangan Orang Sedih’ yang diciptakannya.

Baca juga: Sorga

Di kemudian hari, lirik lagu itu digubah oleh seorang bernama Charles Converse atau lebih dikenal dengan nama Karl Reden. (disadur dari majalah praise.com/Nikodemus Rindin)

Kita mengetahui dengan baik lagu yang di karang oleh Joseph Scriven ini, kita senang menyanyikan nya,

liriknya begitu indah namun dibalik keindahan itu ada kisahnya yang pahit yang harus di alami oleh si pengarang lagu tersebut.

Baca juga: Arti Berkat Dalam Kitab Kejadian

Apa yang sedang kita alami saat ini, kesusahan, kebahagiaan, kekecewaan, dan kepahitan sesungguhnya adalah lirik lagu yang indah, jika kita menjalaninya bersama dengan Tuhan.

Mari belajar menikmati dan melagukan nya.

“What a Friend We Have in Jesus”

What a friend we have in Jesus,
All our sins and griefs to bear!

What a privilege to carry
Everything to God in prayer!

Oh, what peace we often forfeit,
Oh, what needless pain we bear,

All because we do not carry
Everything to God in prayer!
2. Have we trials and temptations?
Is there trouble anywhere?

We should never be discouraged—
Take it to the Lord in prayer.

Can we find a friend so faithful,
Who will all our sorrows share?

Jesus knows our every weakness;
Take it to the Lord in prayer.

3. Are we weak and heavy-laden,
Cumbered with a load of care?

Precious Savior, still our refuge—
Take it to the Lord in prayer.

Do thy friends despise, forsake thee?
Take it to the Lord in prayer!

In His arms He’ll take and shield thee,
Thou wilt find a solace there.
4. Blessed Savior, Thou hast promised
Thou wilt all our burdens bear;

May we ever, Lord, be bringing
All to Thee in earnest prayer.

Soon in glory bright, unclouded,
There will be no need for prayer—

Rapture, praise, and endless worship
Will be our sweet portion there.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Saya

Vlog

LAINNYA
x