x

Surat Paulus kepada Filemon: Mengubah Pandangan Dunia Modern

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Okt 2025 09:42 350 Jandri Tumangger

Surat Paulus kepada Filemon memang singkat, hanya satu pasal, tetapi pesannya sangat kuat.

Paulus menulis surat itu dari penjara kepada sahabatnya, Filemon, seorang Kristen kaya yang memiliki seorang budak bernama Onesimus. Onesimus melarikan diri dari Filemon, lalu bertemu dengan Paulus di penjara.

Di sana, hidupnya berubah. Ia bertobat, mengenal Kristus, dan menjadi saudara seiman. Paulus kemudian menulis surat kepada Filemon untuk meminta sesuatu yang luar biasa pada masa itu, yaitu agar Filemon menerima Onesimus bukan lagi sebagai budak, tetapi sebagai saudara yang kekasih (Filemon 1:16).

Baca juga: Barnabas Dihormati, Ananias dan Safira Binasa: Tentang Pengorbanan Sejati

Kasih Mengangkat Martabat Manusia

Pada zaman Paulus, masyarakat menganggap budak sebagai properti. Pemilik bisa memperlakukan mereka sesuka hati, menjual, menghukum, atau menukar mereka tanpa rasa bersalah.

Dunia saat itu tidak memberi tempat bagi nilai kemanusiaan seorang budak, namun Paulus sedang menanamkan benih perubahan yang berakar pada kasih Kristus. Ia tidak memicu pemberontakan sosial, tetapi ia menanam nilai baru: bahwa kasih Kristus mengangkat setiap manusia menjadi setara.

Kasih itu menembus batas status sosial dan mengubah cara seseorang memandang orang lain. Ketika kasih Kristus hidup di hati seseorang, ia tidak lagi melihat orang lain sebagai alat untuk kepentingan pribadi. Ia mulai melihat sesama sebagai pribadi yang Allah ciptakan dengan nilai yang sama (Kejadian 1,2). Inilah semangat yang Paulus tanamkan di hati Filemon.

Baca juga: Jejak Sunyi Yoseba: Nama Kecil dalam Rencana Besar Tuhan

Suara Kasih di Tengah Zaman

Sekarang sistem perbudakan mungkin sudah hilang, tetapi semangatnya kadang masih bertahan dalam bentuk baru. Banyak orang bekerja keras tanpa penghargaan, sebagian menjadi korban ketidakadilan, bahkan ada yang diperlakukan hanya sebagai mesin produksi. Dunia modern sering kali hanya mengulang pola lama namun dengan nama berbeda.

Surat kepada Filemon tetap berbicara di zaman seperti ini. Kasih Kristus menantang setiap orang untuk memperlakukan sesama dengan adil dan penuh hormat. Kita bisa menerapkannya di tempat kerja, di rumah, di lingkungan sosial, dan di setiap hubungan yang kita jalani.

Jika Filemon harus belajar menerima Onesimus sebagai saudara, maka kita pun perlu belajar melihat rekan kerja, sopir, asisten rumah tangga, dan semua bawahan bahkan orang asing dengan cara yang sama. Dalam Kristus tidak ada orang yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua sama-sama berharga.

Baca juga: Lidya: Keramahtamahan, Ketulusan, dan Warisan Iman

Kasih yang Mengubah Dunia Kerja

Perubahan sejati selalu berawal dari hati. Paulus tahu bahwa jika Filemon membuka hatinya, sistem di sekitarnya juga akan berubah. Prinsip itu tetap berlaku hari ini. Ketika kasih Kristus menguasai hati kita, dunia kerja pun ikut berubah. Kita mulai bekerja dengan empati, memimpin dengan adil, dan melayani dengan tulus.

Kasih tidak menghapus perbedaan peran, tetapi kasih menegaskan nilai yang sama di hadapan Allah. Apa pun pekerjaan kita, baik sebagai pemimpin, pegawai, pengusaha, guru, sopir, atau ibu rumah tangga, semuanya melayani di bawah kasih yang sama.

Baca juga: Garam itu Menjadi Tawar: Penjelasan dan Pelajaran Penting

Penutup: Dari Filemon untuk Kita

Surat kepada Filemon bukan sekadar kisah lama antara tiga orang: Paulus, Filemon, dan Onesimus. Surat ini berbicara kepada hati setiap orang yang hidup di dunia modern.

Mari bertanya dalam hati masing-masing, “Apakah aku melihat orang lain sebagai alat untuk mencapai tujuanku, atau sebagai saudara yang patut aku kasihi?”

Setiap kali kita memilih untuk mengasihi, kita menyalakan cahaya kecil di tengah dunia yang dingin dan penuh ego. Seperti Paulus yang menulis dari penjara, kita pun bisa menulis kasih lewat tindakan sehari-hari yang perlahan-lahan akan mengubah dunia.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Deddy Panjaitan
    2 minggu  lalu

    Kitab yg jarang dibahas. Mantap aplikasinya

    Balas

Ikuti Saya

Vlog

LAINNYA
x