Ulangan 6:5 “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (TB)
Dalam terjemahan lain disebutkan “Cintailah TUHAN Allahmu dengan sepenuh hatimu: Tunjukkanlah itu dalam cara hidupmu dan dalam perbuatanmu” (BIS)
Dalam kitab Ulangan, Musa memberikan instruksi kepada orang Israel, yang sebenarnya bukan untuk menambah informasi dan wawasan, tetapi lebih kepada sesuatu yang harus di praktek kan.
Instruksi itu tercermin dari ungkapan di dalam Ulangan 6:3 kata “dengarlah’ dan “lakukanlah”, bukan hanya kepada para orang tua tetapi juga kepada semua keturunan mereka.
Itu sebabnya di dalam ayat ke-7 dikatakan harus ajarkan berulang-ulang, harus diingatkan.
Apa yang perlu diajarkan dan diingatkan berulang ulang? “ayat 5 “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Kitab ulangan Pasal 6 ini memberikan langkah-langkah kepada kita dalam perjalanan mengikut Tuhan.
Pertama kita mengetahuinya dari pendengaran akan pengajaran Firman, lalu kita melakukannya atau melakonkannya, kemudian mengajarkannya kembali, bahkan berulang ulang.
Baca juga: 4 Penghalang Sehingga Doa Tidak Dijawab
Kita perlu melihat bagaimana Salomo, seorang raja yang bijaksana berbicara tentang hati.
Amsal 4:23 “Yang terutama sekali, jagalah hatimu karena hatimu mempengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu” (FAYH)
Hati kita ini adalah sesuatu yang tidak dapat dibatasi karena hati tidak terbatas, saya sebut tidak terbatas karena seseorang tidak dapat membaca isi hati sesamanya, atau bahkan kita sendiri pun terkadang bingung apa yang sebenarnya dirasakan oleh hati kita.
Terkadang juga kita tidak mengerti sebenarnya apa yang kita inginkan, sehingga walau kita sudah melakukan sesuatu tetap saja serasa ada yang kurang atau salah.
Ini yang harus kita pahami, karena hati kita ini tidak terbatas maka kita tidak bisa mengisinya dengan yang terbatas, uang itu terbatas adanya, jabatan itu terbatas, ketenaran itu terbatas.
Kita tidak akan pernah puas selama kita mengisi hati ini dengan sesuatu yang terbatas, jadi satu satunya yang dapat mengisi hati yang tidak terbatas ini adalah sesuatu yang tidak terbatas pula yaitu TUHAN.
Baca juga: 6 Alasan Kita Harus Mempercayai Tuhan.
Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Ada satu ungkapan yang seringkali diucapkan oleh pengkhotbah dalam acara kedukaan, yaitu “ini sudah rencana Tuhan yang terbaik”.
Saya pikir hal terbaik adalah, berhenti menggunakan kalimat ini dalam acara kedukaan.
Sadarkah kita bahwa ini keliru, kita harus mengingat bahwa Tuhan tidak pernah merencanakan kematian, yang Ia rencanakan adalah hidup kekal.
Maka ketika seseorang meninggal, itu tidak ada dalam skenario atau rencana Tuhan ketika pertama kali manusia diciptakan.
Kematian seseorang bukan rencana yang terbaik dari Tuhan, walau mungkin Anda katakan “tapi dia sudah sakit dalam waktu yang lama, sudah menghabiskan banyak biaya, merepotkan semua anggota keluarganya,”.
Apapun alasannya, kematian seseorang tidak ada dalam rencana Tuhan.
Baca juga: TUHAN MENYESAL
Coba Anda bayangkan, seorang ayah yang baru beberapa tahun menikah memiliki 3 orang anak yang masih kecil, kemudian ia meninggal.
Apakah ini adalah rencana Tuhan yang terbaik? bukankah yang terbaik adalah bahwa ayah ini semestinya masih hidup bahagia bersama dengan istri dan anaknya.
Bekerja dengan baik dapat membesarkan anak anaknya, menyediakan bagi mereka pendidikan yang terbaik hingga dewasa dan mereka memperoleh pekerjaan yang baik pula.
Lalu bagaimana memaknai Yeremia 29:11? jangan keliru, bukan kematian seseorang itu yang disebut sebagai rencana Tuhan yang terbaik.
Maka cara memaknainya adalah, Tuhan akan menyediakan damai sejahtera dalam kesusahan yang terjadi, dan ketika terjadi kematian, maka Tuhan akan sediakan rancangan damai sejahtera bagi keluarga yang ditinggalkan atas kematian yang sudah terjadi tersebut.
Sebagaimana kejatuhan manusia dalam dosa, Tuhan tidak merencanakan atau mengiginkan kejatuhan tersebut.
Baca juga: SORGA DAN PEREMPUAN
Namun karena hal itu sudah terjadi, Tuhan menyediakan rencana yang indah yang penuh kemurahan yaitu menyediakan jalan penebusan.
“Jika kita mengenal Yesus dengan segenap hati maka kita akan melihat segala sesuatu sebagai jalan menuju damai sejahtera, bukan kecelakaan.“
Hari ini jika kita dihadapkan dengan kedukaan, maka kita harus menghubungkan peristiwa ini dengan pembahasan kitab Ulangan 6:6-7.
Selama hayat dikandung badan, kita harus belajar dari mendengar dan mempelajari Firman Tuhan, kemudian melakukannya dalam hidup sehari hari, mengajarkannya berulang-ulang, dan ketika kita sudah belajar dan melakukannya pada saat yang sama kita akan secara otomatis mengasihi Tuhan dengan Segenap hati.
Setelah mengasihi Tuhan dengan segenap hati maka kita akan meyakini bahwa di dalam segala sesuatu yang terburuk sekalipun Tuhan dapat membuat rancangan damai sejahtera, termasuk ketika kita berhadapan dengan kematian.
Baca juga: 20 Ayat Alkitab, Kapan Harus Menutup Mulut (Diam).
Maka tepatlah apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus, Bagiku mati adalah keuntungan jika selama hidup kita sudah mengenal dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Saya yakin, setiap orang semasa hidupnya sudah berupaya melakukan yang terbaik dalam hidupnya kepada orang tua, saudara/saudari nya, terlebih kepada Tuhan.
Semoga setiap keluarga yang berduka akan mengerti bahwa Tuhan mampu menyediakan penghiburan dan rencana yang baik bagi keluarga yang ditinggalkan untuk hari hari mendatang.
“Penghiburan yang sesungguhnya dalam setiap kesusahan dan kedukaan adalah, mengetahui, mengerti dan menerima bahwa Tuhan akan sediakan penghiburan dan kekuatan dalam setiap kedukaan dan kesusahan yang kita alami.“
Antonio de Mello (seorang pastor terkenal) berkata “meyakini dan mencintai Tuhan dengan seluruh hati, berarti dengan seluruh hati mengucapkan “YA” kepada kehidupan dan segala peristiwa yang terjadi di dalamnya.”
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar